Karya ilmiah door closer menggunakan prinsip katrol dan gravitasi. Mereka memberi nama alat buatan mereka, Alat Penutup Pintu Otomatis Dari Botol Bekas. ” Teknologi yang kami pakai simple dan murah kok, ”tambahnya. Salah seorang penemu, Melati mengatakan kelompoknya tidak mengalami kesulitan pada saat pembuatan alat tersebut. Mereka selalu berkonsultasi dengan guru pembimbing jika mendapatkan kesulitan. ”Kesulitan kita mungkin pada waktu mencari tali yang kuat. Oleh pembimbing, kami sarankan untuk menggunakan senar berukuran 40 lbs, agar lebih kuat, ” jelasnya. Senar dinilai memiliki daya elastisitas yang tinggi. Sehingga ketika terjadi gesekan, tidak akan mudah putus.
Pada saat penilaian lomba mereka sempat merasa bingung mencari pintu, karena ingin mempraktekkan alat yang mereka buat. ”Akhirnya kita diperbolehkan memasang alat kami dipintu auditorium. Karena pemasangan itu memakan waktu agak lama, kami pun mendapat giliran terakhir pada saat penilaian oleh juri,” ujarnya.
Door Closer Menggunakan Prinsip Katrol dan Gravitasi |
Untuk menambah estetika, mereka mengganti air dalam botol yang digunakan sebagai pemberat. Dengan parfum cair yang sudah diberi sumbu. Ketika pintu didorong atau dibuka, botol berisi cairan parfum akan bergerak (bergoyang) dan akan menyebarkan wangi parfum.
Untuk membuat alat-alat penutup pintu otomatis dari botol bekas, mereka hanya menghabiskan Rp.40.000. sedangkan pembuatan alat dan tulisan penelitian memakan waktu sekitar satu bulan.
subscribe to comments RSS
There are no comments for this post