Archive Juli 2011

Belajar Matematika Asyik dengan "Gasing"0

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak cara yang bisa digunakan agar anak menyukai dan mudah mengerjakan soal Matematika. Anggapan Matematika sulit bisa jadi karena metode pembelajarannya yang membuat anak susah memahami pelajaran ini. Ada sebuah metode yang bisa membuat Matematika menjadi menyenangkan, namanya Metode Gasing, yang merupakan singkatan dari gampang, asyik, dan menyenangkan. Sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan cara unik untuk memudahkan anak mengerjakan soal-soal Matematika.
"Matematika dengan Gasing sebenarnya sangat sederhana dan mudah, semua orang bisa, semua orang tahu," kata tokoh Sains dan Matematika, Yohannes Surya, Jumat (1/7/2011) di Jakarta.
Secara gamblang ia menjelaskan bagaimana Gasing dapat membuat seorang anak mampu memahami soal-soal Matematika dengan cara mencongak (menghitung di luar kepala). Selain itu, metode ini mengajak anak-anak untuk terbiasa dengan cara menghitung yang terbalik. Misalnya, untuk penjumlahan dua digit, dimulai dari satuan terbesarnya.
"Misalnya 37 ditambah 26, kita menjumlahkan dulu angka 3 dengan angka 2 dan ditambah satu, berarti 6. Baru kemudian menjumlahkan 7 dengan 6, yaitu 13. Tapi tulis saja 3, karena angka 1 sudah ditulis di depan. 37 ditambah 26 itu hasilnya 63. Lebih cepat," jelasnya.
"Anak akan terbiasa mengerjakan soal Matematika dengan cara mencongak. Jadi, semua soal Matematika bisa dikerjakan di luar kepala, artinya tidak menulis dan menghitung jari," ujar pria yang juga pendiri Surya Institute ini.
Anak yang ingin menggunakan metode ini harus memenuhi syarat kunci terlebih dahulu. Syaratnya, menguasai penjumlahan 1 sampai 20. "Misalnya 9 ditambah 7, harus langsung cepat menjawab 16. Selain itu, tentunya juga menguasai perkalian 1 sampai 10. Setelah itu baru bisa ngebut mengerjakan soal-soal yang lain. Dua digit, tiga digit, atau berapa pun tidak dikerjakan dengan menyusun ke bawah (ditulis). Semua harus dilakukan di luar kepala," ujarnya.
READ MORE - Belajar Matematika Asyik dengan "Gasing"

Sekolah Semakin Sulit dan Mahal0

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini sekolah semakin sulit dan mahal. Memasuki tahun ajaran baru, sejumlah orangtua di berbagai daerah dipusingkan dengan semakin sulitnya mencari sekolah berkualitas dan semakin mahalnya biaya sekolah.

Kesulitan utama siswa dan orangtua terutama karena sebagian sekolah publik berkualitas baik sudah berubah menjadi rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI). Untuk RSBI, selain tes masuk lebih awal pada Maret-Mei, sekolah bebas memungut biaya masuk dari orangtua siswa. Di Kota Cirebon, Bandung, dan Jakarta, misalnya, biaya masuk SMP negeri berstatus RSBI minimal Rp 6 juta. Adapun biaya masuk untuk SMA negeri berstatus RSBI bisa di atas Rp 15 juta.
Siswa yang masuk kelas bilingual di SMA negeri di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, dikenai uang pangkal Rp 3,8 juta dan biaya lain-lain Rp 2,1 juta atau total Rp 5,9 juta. Belum lagi uang sekolah yang besarnya dipatok Rp 300.000 per bulan.
Di Jakarta Selatan, SMP bilingual yang belum RSBI mematok sumbangan Rp 6 juta per siswa yang bisa dicicil setahun. Adapun untuk RSBI, biayanya lebih besar lagi.
READ MORE - Sekolah Semakin Sulit dan Mahal

Jaringan Mading Online Sekolah Pekanbaru is powered by Blogger.