Archive April 2011

Akhirnya, UN Selesai juga....1

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa sekolah menengah petama (SMP) di DKI Jakarta menyatakan telah selesai menggelar ujian nasional (UN) utama tanpa kendala berarti. Pelaksanaan berjalan baik dan sesuai prosedur yang berlaku.
Saya sangat setuju dengan UN tahun ini, siswa harus lulus dengan akhlak dan budi pekerti baik.
-- Bambang Surono

"Dari awal, semua berjalan sesuai prosedur dan pelaksanaanya juga bagus, semua siswa hadir 100 persen," kata Kepala Sekolah SMPN 97 Jakarta, Bambang Surono, Kamis (28/4/2011), di Jakarta. Ia mengaku, selama pelaksanaan UN tidak ada satu pun siswa tak hadir. Selain itu, ia juga tak menerima keluhan dari para siswa maupun pengawas. Semua masalah dapat diantisipasi, karena dirinya selalu melakukan briefing sebelum dan sesudah pelaksanaan UN.

"Kami pastikan 225 siswa peserta UN di SMPN 97 tak ada yang mengikuti UN susulan. Semua masalah telah diantisipasi, karena kami selalu melakukan evaluasi setiap hari," ungkapnya. Ia menambahkan, dirinya sangat setuju dengan formula baru UN yang diterapkan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) pada UN tahun ini. Ia berharap, seluruh siswanya dapat lulus dengan baik.

"Saya sangat setuju dengan UN tahun ini, siswa harus lulus dengan akhlak dan budi pekerti baik," ungkap Bambang. Ditemui secara terpisah, Panitia UN SMPN 7 Jakarta, Hotma, mengatakan hal senada. Pelaksanaan UN di SMPN 7 Jakarta berjalan baik tanpa kendala berarti.

"Tak ada kendala, pelaksanaan dengan berjalan baik. Termasuk mengenai lima paket soal, karena itu hanya siasat untuk mengurangi kecurangan," kata Hotma.

Sumber:http://edukasi.kompas.com/read/2011/04/28/14275074/Akhirnya.UN.Selesai.juga
READ MORE - Akhirnya, UN Selesai juga....

Door Closer Menggunakan Prinsip Katrol dan Gravitasi0

Karya ilmiah door closer menggunakan prinsip katrol dan gravitasi. Mereka memberi nama alat buatan mereka, Alat Penutup Pintu Otomatis Dari Botol Bekas. ” Teknologi yang kami pakai simple dan murah kok, ”tambahnya. Salah seorang penemu, Melati mengatakan kelompoknya tidak mengalami kesulitan pada saat pembuatan alat tersebut. Mereka selalu berkonsultasi dengan guru pembimbing jika mendapatkan kesulitan. ”Kesulitan kita mungkin pada waktu mencari tali yang kuat. Oleh pembimbing, kami sarankan untuk menggunakan senar berukuran 40 lbs, agar lebih kuat, ” jelasnya. Senar dinilai memiliki daya elastisitas yang tinggi. Sehingga ketika terjadi gesekan, tidak akan mudah putus.

Pada saat penilaian lomba mereka sempat merasa bingung mencari pintu, karena ingin mempraktekkan alat yang mereka buat. ”Akhirnya kita diperbolehkan memasang alat kami dipintu auditorium. Karena pemasangan itu memakan waktu agak lama, kami pun mendapat giliran terakhir pada saat penilaian oleh juri,” ujarnya.

Door Closer Menggunakan Prinsip Katrol dan Gravitasi
Untuk menambah estetika, mereka mengganti air dalam botol yang digunakan sebagai pemberat. Dengan parfum cair yang sudah diberi sumbu. Ketika pintu didorong atau dibuka, botol berisi cairan parfum akan bergerak (bergoyang) dan akan menyebarkan wangi parfum.

Untuk membuat alat-alat penutup pintu otomatis dari botol bekas, mereka hanya menghabiskan Rp.40.000. sedangkan pembuatan alat dan tulisan penelitian memakan waktu sekitar satu bulan.
READ MORE - Door Closer Menggunakan Prinsip Katrol dan Gravitasi

Door Closer Simple dan Murah Dari Bahan Baku Botol Bekas1

Sebanyak lima pelajar dilingkungan SMA 1 Pekanbaru, masing – masing Melati Oktavia, Rifka Gusmida, Muhammad Rizky Forest, Reza Lutfi, Willy Glint Valiant, berhasil ciptakan door closer (penutup pintu otomatis). Kelimanya tergabung dalam tim karya ilmiah remaja (KIR) sekolah yang beralamat di Jl. Sultan Syarif Kasim No.159 Pekanbaru, tersebut.

Bahkan Mipa Expo ke -4 di Universitas Riau (UR) 2010, mereka berhasil keluar sebagai juara pertama. Festifal Sains tahunan kala itu bertemakan teknologi Tepat Guna. “ Waktu itu, kami melihat brosur perlombaan sains di UR. Kemudian kami tertarik untuk mencoba ikut perlombaan tersebut,” Kata Melati Oktavia saat bincang-bincang bersama tribun, Senin(24/4).

Ide membuat door closer muncul setelah ayah dari seorang anggota tim mengeluhkan mahalnya harga door clooser. “ Ada satu dari ayah teman kami yang mengeluh karena harga door closer mahal. Dari situlah, muncul ide untuk membuat door closer dari bahan bekas,” Kata Melati.

Bahan-bahan yang mereka gunakan antara lain, idley pulley (bagian dari radio tape) yang mereka pakai sebagai katrol kecil, benang nilon atau juga bisa memakai senar pancing berukuran 40 lbs.

Kemudian botol minuman air mineral bekas ukuran 1,5 liter, sekrup, kawat dan seng. Sedangkan alat-alat yang digunakan, antara lain , obeng, pisau,atau cutter, gunting dan palu.

Cara pembuatan, pertama tancapkan paku diatas daun pintu. Lalu pasang catrol diatas kosen pintu, secara horizontal. Kemudian pasang catrol yang kedua pada sudut kanan kosen pintu secara vertikal. Lalu kaitkan atau tautkan tali nilon atau senar dari paku ke catrol diatas kosen pintu kemudian ke catrol yang ada disudut kanan kosen pintu. Selanjutnya gantung botol minuman bekas yang diisi dengan cairan sebagai pemberat pada ujung senar. 

Gambaran Alat Penutup Pintu Otomatis
Prinsip kerja alat penutup pintu otomatis dari botol minuman bekas, menggunakan prinsip catrol dan gaya gravitasi. Pada saat pintu dibuka dengan didorong, tali akan tertarik dan botol minuman bekas ini akan naik keatas. Ketika pintu dilepas, maka pintu akan tertutup secara otomatis. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya yang diberikan oleh botol minuman bekas yang telah diberi cairan.

Sehingga dengan menggunakan hukum gravitasi, maka benda tersebut akan turun kebawah karena masa yang dimiliki benda, yang mengakibatkan benda tersebut menimbulkan gaya kebawah yang sering kita sebut dengan gaya berat.

Pintu akan tertutup secara otomatis, setelah berhnti didorong. Karena gaya berat yang dimiliki oleh botol minuman bekas berisi cairan , akan menarik pintu yang sudah ditali dengan senar.

Untuk menentukan berat beban yang dibutuhkan oleh sebuah pintu, kemudian disesuaikan dengan berat beban yang diperlukan. ”misalnya, sebuah pintu memerlukan gaya untuk menutup pintu tersebut sebesar 20 N, maka kita harus menyesuaikan dengan berat beban yang diperlukan.

Sehingga berat beban yang diperlukan adalah ± 2 kg, karena sesuai dengan rumus gaya berat, yaitu w= m.g , ”beber melati. Namun jika tidak ingin mengukur beberapa gaya yang dibutuhkan untuk membuka pintu tersebut. Ia mengatakan, dapat memperkirakannya. Dengan cara menambah cairan lagi kedalam botol minuman bekas tersebut agar mebnjadi berat. (tribunpku)
READ MORE - Door Closer Simple dan Murah Dari Bahan Baku Botol Bekas

Gagasan Bertuah dari Blogger Bertuah - Membentuk Jaringan Mading Online0

Mading Online adalah Majalah Dinding yang dipublikasikan secara online oleh Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru (BLOGGER BERTUAH PEDULI PENDIDIKAN), yang masing-masing Mading dikerjakan dan dikelola oleh siswa-siswa sekolah.

Diketahui bersama bahwa MADING adalah kependekan dari MAJALAH DINDING yang biasa terpajang di dinding sekolah yang terbentuk dari lembaran-lembaran kertas karya para siswa.


Karya itu bisa berbagai macam bentuk misalnya lukisan, gambar, karikatur, puisi, cerpen, lelucon, dan lain sebagainya yang disusun pada suatu bidang datar (dinding sekolah, papan, triplek, karton dan lain-lain). Mading lebih indentik dengan siswa sekolah sehingga disebut MADING (Majalah Dinding) SEKOLAH. Aku belum tahu apakah ada MADING FAKULTAS, MADING AKADEMI, MADING INSTITUT, maupun mading-mading lainnya, karena secara prinsipnya bisa saja dibuat seperti itu di masing-masing lembaga, komunitas, ataupun kelompok.

Mading secara umum berisi hal-hal positif dan informatif sehingga dapat menjadi media komunikasi yang up-to-date, murah meriah, dan kreatif. Dari sisi informasi dapat disampaikan berita-berita tentang kemajuan sekolah baik diri sisi siswa belajar maupun guru pengajar serta sarana dan prasarana sekolah. Tak terlepas dari itu, Mading Sekolah dapat berfungsi sebagai MEDIA PROMOSI sekolah.

Mading akan menampung kreativitas siswa yang sangat beragam berupa gagasan, ide, pemikiran, khayalan, daya cipta yang ada. Perlu adanya wadah untuk menyalurkan daya kreativitas tersebut. Kreativitas itu tentu saja akan menarik siswa lain untuk melihat, memperhatikan dan membacanya, maka dengan tidak langsung akan memberikan suatu nilai positif terhadap kebiasaan membaca serta meningkatkan daya respon siswa dengan melihat dan memperhatikan, serta akan meningkatkan kecerdasan berpikir. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari peningkatan kemampuan menulis bagi siswa.

Siswa-siswa yang kreatif akan dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk mengisi Mading yang bisa masuk ke dalam program Ekstra Kurikuler (Ekskul) yang tentu saja akan berhubungan dengan kemampuan berorganisasi bagi para siswa. Sejalan dengan hal itu, adalah penggunaan internet untuk hal-hal positif.
mading online majalah dinding sekolah

mading online majalah dinding sekolah

MENGAPA MADING ONLINE?

Sesuai perkembangan zaman dan kecepatan informasi yang didapat dan disampaikan serta luasnya cakupan pengguna, maka media online perlu diterapkan terhadap MADING SEKOLAH, sehingga menjadi sebuah MADING ONLINE dengan kecepatan informasi dan luasnya cakupan pengguna melebihi mading biasa. Mading Online tidak akan menghapus arsip artikel yang telah masuk sehingga dapat dibaca kapan pun, dimana pun dan oleh siapa pun.

Walaupun beberapa sekolah telah memiliki website resmi, tetapi umumnya website tersebut dikelola oleh Guru TI (teknologi informasi) yang tidak diberikan hak pengurusan kepada para siswanya. Bedanya website sekolah dengan Mading Online adalah pengelolaannya. Mading Online sebaiknya dikelola oleh para siswa langsung dengan bimbingan guru Pengurus Mading.

Bentuk Artikel Mading Online :

1. Tulisan
2. Gambar
3. Video
4. Campuran Tulisan, Gambar dan Video.

Isi artikel dilarang mengandung hal pornografi, SARA dan menyinggung pihak-pihak tertentu. Dalam hal ini redaktur masing-masing sekolah bertanggung jawab atas mading online yang dikelolanya. Isi artikel dapat berupa berita sekolah (lebih diutamakan) yang ditulis oleh siswa, hasil karya siswa (tulisan, gambar, video), hasil karya guru, dan lain-lain hal yang bermanfaat. Cerpen, puisi, pantun, kata bijak merupakan bahan utama sebuah Mading biasa, maupun Mading Online.

CARA KERJA MADING ONLINE
Mading Online memiliki induk domain di www.madingonline.net berupa website yang akan memiliki sub-domain berdasarkan nama Mading Online masing-masing sekolah yang bersangkutan.
Misalnya Mading Online SMK Negeri 2 Pekanbaru akan beralamat di : smkn2pekanbaru.madingonline.net

Masing-masing Mading Online dikelola oleh masing-masing sekolah yang tergabung dalam domain induk sehingga membentuk suatu JARINGAN MADING ONLINE SEKOLAH.

Pembuatan Mading Online masing-masing sekolah diusahakan tanpa biaya apapun, serta akan dilatih oleh Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru bekerjasama dengan PT. Telkom Indonesia Riau Daratan serta Harian Tribun Pekanbaru.

Pada Website Mading Online induk (www.madingonline.net) juga akan berisi artikel yang dikelola oleh Bertuah tanpa menutup kesempatan penulis lain yang layak ditampilkan. Website tersebut juga akan menampilkan artikel-artikel terbaru dari mading-mading online sekolah yang terdaftar.

Tahap pertama adalah membentuk Jaringan Mading Online Sekolah se-Pekanbaru, yang akan dilanjutkan menjadi Jaringan Mading Online Sekolah se-Riau, yang tidak tertutup kemungkinan menjadi Jaringan Mading Online Sekolah se-INDONESIA.

Silahkan berkunjung, melihat dan membaca di :
MADING ONLINE
www.madingonline.net

Mading Online dari daerah lain bisa juga bergabung dengan Jaringan Mading Online ini. Tekhnisnya akan disusun setelah Seminar Media Sosial dan Nonton Bareng Film @linimas(s)a bertempat di Aula Bappeda Lt.3 Kantor Walikota Pekanbaru, yang ditaja oleh Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru yang berkerjasama dengan :
PT. Telkom Indonesia Riau Daratan
Harian Tribun Pekanbaru

serta didukung oleh :
Bagian Pengolahan Data Elektronik
Sekretariat Daerah
Pemerintah Kota Pekanbaru
READ MORE - Gagasan Bertuah dari Blogger Bertuah - Membentuk Jaringan Mading Online

Artikel Majalah Dinding Digital (@blontankpoer)0

Pekan lalu, saya mendapat beberapa kejutan di Pekanbaru. Pertama, saya diajak tim InternetSehat berkunjung ke kandang Blogger Bertuah yang sedang menggelar bincang-bincang pemanfaatan blog untuk keperluan pendidikan sekaligus nonton bareng Linimas(s)a. Yang kedua, mendapat suguhan MadingOnline, karya yang tampak ‘sederhana’, namun memiliki manfaat luar biasa bagi penggunanya.

Saya sebut sederhana, lantaran teman-teman Bertuah sudah khatam soal desain dan menyiapkan isi. Sudah banyak pelajar SLTA yang jalan bersama. Teman-teman Bengawan yang sudah setahun lebih merencanakan hal serupa, hingga kini belum juga kesampaian. Dan, justru di situlah menariknya, pertemuan hari itu justru berkembang ke mana-mana.

Dalam perbincangan di sekretariat Bertuah, sempat muncul wacana membesarkan MadingOnline.Net, dengan mengajak komunitas-komunitas blogger di berbagai daerah. Bengawan pasti mau, dan saya yakin yang lain juga bersikap serupa. Blogger Ponorogo memiliki banyak anggota yang berstatus pelajar, begitu pula dengan teman-teman di Pendekar Tidar di Magelang yang sudah berulang kali menyelenggarakan lomba blog untuk pelajar, termasuk yang sedang berlangsung sekarang.

Di dunia blogging, pun banyak guru yang rajin ngeblog, seperti Pak Sawali dan Pak Marsudiyanto. Ada pula, kalau tak salah, Sang Bayang, yang juga berstatus pendidik di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Belum lagi jika para ditambah deretan para staf pengajar sungguhan seperti Pak Slamet Widodo yang menjabat salah satu Ketua Jurusan di Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo, Madura, atau Sam Ardi, blogger galau namun berprofesi dosen lulusan Yordania yang kini menetap di Malang.

Bisa jadi, kelak MadingOnline.Net menjadi portal ‘majalah dinding digital’ sekaligus menjadi forum tukar-menukar pengetahuan antarpelajar di tanah air. Beberapa pendidik, bisa saja menjadi ‘pengawal’ atau teman bagi tumbuhnya tunas-tunas bangsa yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Soal pengembangan, bisa ke mana-mana, seturut dengan dinamika dan gejolak intelektual para remaja.

Yang tua-tua, para anggota komunitas blogger, cukup tut wuri handayani, mengikuti saja ke arah mana keinginan para pelajar kita. Bisa jadi, kelak dibikin subdomain sesuai wilayah, di mana peran komunitas blogger menjadi pendamping, menginisiasi pelatihan-pelatihan blogging, menulis, atau memfasilitasi kegiatan-kegiatan penunjang yang dilakukan secara offline.

InternetSehat yang juga tertarik terlibat dalam upaya pengembangannya bisa mengambil bagian pada sisi penyediaan server dan sharing pengetahuan dan informasi seputar pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, bersama-sama dengan komunitas blogger di berbagai daerah.

Komunikasi antarkomunitas yang sudah terjalin selama ini juga bisa turut kian menguat seiring dengan keterlibatan dalam usaha bersama, memberi kontribusi memajukan pendidikan. Komunitas, bisa jadi akan mengambil peran dalam pelibatan jaringan atau kemampuan mengakses individu-individu yang memiliki concern yang sama, untuk turut berbagi pengetahuan.

Saya kira, tak ada yang berat jika hal demikian bisa dilakukan secara bersama-sama. Terima kasih teman-teman Blogger Bertuah atas kerja kerasnya, yang menginspirasi banyak orang untuk turut bersama-sama mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan Indonesia.

Tulisan aslinya dapat dibaca di :

http://blontankpoer.com/2011/04/23/majalah-dinding-digital/
READ MORE - Artikel Majalah Dinding Digital (@blontankpoer)

Jaringan Mading Online Sekolah Pekanbaru is powered by Blogger.